Ada sebuah kisah yang menarik antara si Anto dan Ahmad temanya. Beberapa waktu yang lalu, Anto bertemu dengan seorang teman lamanya, Ahmad namanya. Kebetulan memang Anto diundang oleh orang tua Ahmad untuk bisa datang kerumahnya dan betemu dengannya.. Hemm kenapa ya? Anto diundang karena Ahmad itu ternyata sedang bingung dengan masa depanya. Dia bingung akan melanjutkan kuliah profesi dimana, di ITB atau di UI.. hemm keren semua tuh.. Ya kebetulan memang Ahmad anak yang pintar dan Anto mengakui hal itu.. Saingan Anto di SD
Sampailah Anto pada mendengar cerita Ahmad. Ternyata memang Ahmad masih bingung dengan pilhannya. Alhamdulillahnya Ahmad mengizinkan Anto berbicara, secara Ahmad kan lebih pintar dari Anto, jadi Anto agak canggung juga berbicara dengan orang yang lebih pintar darinya (kewajaran sikologis).. hehehe
Antopun memulai dengan menanyakan kepada Ahmad, apa tujuan dia mengambil kuliah kembali, apakah ingin melanjutkanya ke S2 atau hanya sebatas mengambil profesi? Hemm, Anto tidak memaksanya untuk menjawab tetapi sepertinya Ahmad memang bimbang. Lalu Anto bertanya pertanyaan kedua kepada Ahmad, memang dia mau jadi apa kedepanya? Antopun tidak memaksanya untuk menjawab hanya membiarkan Ahmad untuk berfikir..
Kemudian Anto memberikan analisis seputar dua kampus tersebut. Maklum, Anto lebih dahulu masuk ke UI daripada Ahmad, sehingga Anto lebih paham medan. Tibalah pada sasaran Anto yang sebenarnya. Ia ingin sekali bahwa temanya itu mendapatkan jawabnya sendiri, tetapi dia hanya ingin memperuncing dan menunjukan jalannya.
Anto berkata kepada Ahma, ” Mad, sebenarnya dalam hidup kita seharunya kita mempunyai konsep diri Mad”, Ahmadpun bingung,mungkin dia tidak paham dengan konsep diri.
“Konsep diri itu, kita mau jadi apa kedepanya, kita mau mati seperti apa, kita mau kekayaan kita seperti apa dan apa profesi kita kedepanya. Nah itulah konsep diri Mad”, Lanjut Anto, Ahmadpun mendengarkan.
” Dengan adanya konsep diri, maka kita akan mampu memilih keadaan dan mengetahui persiapan apa saja yang harus kita kejar agar konsep diri itu bisa tercapai. Nah sekarang gw tanya sekali lagi ma lu, lu mau jadi apa besok? Tujuan lo kuliah lagi apa? Nah dari situ lo pasti dah ngertikan harus milih yang mana?” Ahmad hanya terdiam
Lalu Ahmad menjawab,” Bener juga kata lo Nto, gw selama ini bingung karena gw emang ga tau gw mau jadi apa kedepanya, gw selalu ngikutin arus dan ya gimana nasib aja membawa gw. Gw ga tau niy besok mau ngapain n mau kemana. Giliran gw bingung gw ga tau harus milih yang mana”
“Ya itu si saran gw Mad, lo harus punya konsep diri dulu baru lo tau apa mau lo, semoga gw bisa bantu lo Mad”, jawab Anto.
“Iya Nto masukanlo berharga banget, gw masukin dalam otak gw. Dari kemaren-kemaren gw bingung mau milih UI apa ITB? Temen-temen gw bilang ambil ITB aja, tetapi orang tua n tetangga gw pada bilang ambil UI aja”, Lanjut Ahmad sedikit curhat.
Lalu keduanyapun mengakhiri pertemuan mereka.
Ya Sahabat, sesungguhnya kisah diatas menggambarkan kepada kita, pentinganya dari sebuah konsep diri. Setidaknya dengan Konsep diri kita mempu untuk
1. Mengetahui tujuan kita, sehingga jelas arah hidup kita.
2. Mengetahui jalan hidup kita, sehingga kita mempunyai bingkai yang jelas dalam melangkah di hidup ini.
3. Besemangat dan termotivasi untuk menjalani jalan konsep diri kita karena kita tahu ada kesuksesan ideal menanti kita di depan (definisi sukses berbeda satu sama lainya).
Itulah konsep diri yang akan membimbing kita disetiap persimpangan dalam hidup kita, termasuk dalam memilih pendamping hidup kita
0 komentar:
Posting Komentar